Love Me Like You Do
You’re
the light, you’re the night
Semenjak
memutuskan untuk bersamanya, setiap saat dalam hidupku hanyalah tentang dia.
Ketika bangun di pagi hari, dia lah hal pertama yang kulihat. Setelah seharian
beraktivitas pun, malam hari kulalui bersamanya.
“Selamat
tidur, Sayang,” katanya sambil tersenyum.
You’re
the color of my blood
“I
love you, Calvin,” jawabku sambil memeluk erat tubuhnya. Dia memang tidak
terasa sehangat manusia. Akan tetapi, berada di dekatnya membuatku merasa “sesuai”.
Seakan-akan sudah seharusnya kami bersama. Dia bagaikan warna merah pada
darahku. Sudah sewajarnya dan selamanya akan tetap seperti itu.
“Kau
mencoba merayuku, hah?” tanya Calvin sambil tersenyum dan mengedipkan matanya.
You’re
the cure, you’re the pain
“Menurutmu?”
Calvin
tidak menjawab. Dia hanya mengangkat kedua bahunya.
“Aku
benar-benar mencintaimu, Calvin. Aku merasa begitu aman dan nyaman bersamamu.
“Tapi,
aku bisa menjadi monster yang begitu mengerikan sewaktu-waktu,” jawab Calvin
dengan tatapan yang berubah menjadi nanar.
“Don’t
say that. You’re my cure.”
“But
also your pain, Ellie Goldsman.”
“And
I love that pain.”
You’re
the only thing I wanna touch
Never
knew that it could mean so much, so much
“Ellie,
kau berhak mendapatkan yang lebih baik,” kata Calvin dengan tatapan serius.
“Aku
hanya ingin dirimu.”
“Kenapa?”
“Karena...
semuanya tak akan sama jika bukan denganmu. Bahkan, hanya dirimu lah
satu-satunya hal yang ingin kurasakan selalu sentuhannya.”
You're
the fear, I don't care ‘cause I've never been so high
“Tapi,
apakah kau tidak merasa takut denganku?”
“Takut
sih. Takut kehilanganmu,” jawabku sambil menyeringai.
Mendengar
rayuan itu, Calvin pun kemudian menggelitikiku dengan begitu bersemangatnya.
Follow
me to the dark, let me take you past our satellites
You
can see the world you brought to life, to life
“Hahaha.
Hentikan, Calvin! Aku bisa mati tertawa kalau kau terus menggelitiku.”
Ulah
iseng Calvin terhenti saat kedua mata kami akhirnya bertemu dan dalam waktu
sekejap dia membawaku ke dalam vision-nya.
“Sial,
Cal. Hentikan!”
Tapi
semuanya terlambat, karena akhirnya aku sudah berasa dalam vision Calvin yang cukup mengerikan. Dia menunjukkan padaku
berbagai kejadian saat dia telah, sedang, dan akan berubah menjadi makhluk
supranatural dalam berbagai bentuk dan di berbagai masa. Aku tahu bahwa
tujuannya adalah ingin membuatku menyadari betapa mengerikannya dia.
“Ellie!!!”
kata Calvin yang terkejut karena aku tiba-tiba menciumnya.
“Setidaknya
aku berhasil menghentikan vision-nya,” kataku dalam hati sambil tersenyum penuh
kemenangan.
“Apa
yang kau...???”
“Let’s
get back to the real world. Right now, you can see the world you brought to
life. ME.”
What
are you waiting for?
Fading
in, fading out on the edge of paradise
Itulah
perdebatan terakhirku dengan Calvin karena malam itu akhirnya berakhir dengan
indah. Kurasa aku tidak perlu memberitahu kalian apa yang terjadi selanjutnya
karena itu adalah rahasia. 😘😘😘
...
Every
inch of your skin is a holy grail I've got to find
Only
you can set my heart on fire, on fire
“Selamat
pagi, Sayang.”
“Oh
My God!!!” sahutku yang sedang terkejut.
“Apa
yang sedang kau lakukan?” tanya Calvin sambil menahan gelak tawanya.
“Praising
your skin as my own holy grail,” jawabku sambil terus menggerakkan jemariku
perlahan di dadanya.
“Berhenti
di situ!”
“Hah?”
“Kau
bisa merasakan detak jantungku, kan?"
Aku
pun baru menyadari hal itu. Setelah sekian lama, akhirnya aku bisa merasakan
bahkan mendengar detak jantungnya. “Kenapa bisa?”
Yeah,
I'll let you set the pace ‘cause I'm not thinking straight
“Ketika
seorang shapeshifter telah menemukan seseorang yang benar-benar dicintainya, maka
detak jantungnya akan dapat dirasakan. Tapi...?”
“Tapi
apa?”
“Hanya
orang yang dicintai itulah yang dapat merasakannya. Tapi...?”
“Apa
lagi?” tanyaku sambil berpura-pura mendengus kesal.
“Orang
itu juga harus benar-benar tulus mencintai si shapeshifter.”
“Kenapa
baru sekarang?”
“Entahlah.
Kejadian semalam mungkin.”
My
head spinning around, I can't see clear no more
What
are you waiting for?
“Meskipun
banyak hal yang belum kuketahui tentang seluk beluk Calvin sebagai sosok
supranatural, aku memang telah yakin kalau dia adalah pria yang selama ini
kutunggu dan kuharapkan. Makhluk shapeshifter yang romantis, tampan, dan seksi
ini benar-benar memiliki best features of a man,” kataku dalam hati, “aku tidak
peduli apakah dia juga memiliki kemampuan untuk membaca pikiran dan isi hatiku
saat ini. I DO LOVE YOU, CALVIN.”
Love
me like you do, lo-lo-love me like you do
Touch
me like you do, to-to-touch me like you do
What
are you waiting for?
“I
DO LOOOOVE YOU, ELLIE.”
“Love
me like you do,” sahutku sambil tersenyum mengetahui kalau dia punya kemampuan
membaca isi hati dan pikiranku.
“Yeah,
I will.”
“Touch
me like you do.”
“That’s
my favourite.”
Sumber: Capital FM |
Note: This songfiction is inspired by "Love Me Like You Do (OST of Fifty Shades of Grey) - Ellie Goulding".
Your shapeshifting writer
Dedy Setyawan
***Einaym Petuhoth***
Comments
Post a Comment