Pokemon: Detective Pikachu
Pika!!! Pika!!! Pika!!!
Pokemon:
Detective Pikachu merupakan film adaptasi dari gim Detective Pikachu yang rilis
pada tahun 2016. Film ini merupakan film live-action
pertama dari franchise Pokemon. Film
yang rilis pada tanggal 8 Mei 2019 (di Indonesia) ini menceritakan tentang
seorang pemuda bernama Tim Goodman (diperankan oleh Justice Smith) yang
akhirnya harus “berpetualang” bersama Pikachu untuk menyelesaikan beberapa
permasalahan yang terbilang pelik, salah satunya adalah kasus kecelakaan yang
menimpa ayahnya, yaitu Harry Goodman.
Poster Pokemon: Detective Pikachu || Sumber: IMDb |
Film Pokemon: Detective Pikachu
terbilang berhasil “menghidupkan” sosok para Pokemon dengan sangat baik.
Rasanya sangat begitu mengagumkan dan menggemaskan saat melihat sosok Pokemon
dalam live-action. Sebagai penggemar
garis keras Pokemon, aku benar-benar merasa puas terutama di scene di mana Tim cs bertemu dengan
sekumpulan Bulbasaur dan Morelull. My Baby Bulbasaur benar-benar terlihat
menggemaskan. Selain itu, kawanan Morelull yang dapat melayang dan bercahaya
menambah kesan fantastis dan magical
di film ini. Dalam film yang berdurasi sekitar 104 menit ini juga terdapat soundtrack dari serial animasi Pokemon
dan sedikit cuplikan gameplay yang
lumayan memunculkan kesan nostalgia bagi para penonton yang merupakan penggemar
Pokemon.
How cute they are😍😚 || Sumber: YouTube |
Kekurangan dari film ini adalah
plotnya yang terbilang agak dangkal dan ada beberapa eksekusi scene yang terbilang nanggung. Padahal,
jika film ini benar-benar bisa mengeksplorasi karakteristik Pokemon yang
ditampilkan dalam animasi dan gimnya, maka tentu akan menambah kualitas dari
film ini sendiri. Plot yang agak dangkal ini terletak pada fokus permasalahan
pada film yang terbilang cukup mainstream,
yaitu orang kaya yang jadi jahat dan memanfaatkan Pokemon. Sementara itu,
eksekusi yang terbilang nanggung adalah pada saat Tim sedang bercerita
kesedihannya dengan Pikachu. Well,
ceritanya sedih tapi gak sampai menggetarkan sanubari. Benar-benar bikin
geregetan karena aktingnya nanggung banget. Selain itu, ada beberapa adegan yang
terbilang sangat tidak masuk akal terutama saat adegan kemelut yang disebabkan
pergerakan para Torterra yang berukuran raksasa. Ahh come on!!! Dengan medan sesulit itu karena adanya “pergerakan
tanah”, Tim cs berasa cuma main outbond
doang. Hehehe.
Scene yang nanggung || Sumber: Alternative Press |
Kekurangan lain yang cukup terasa adalah
mekanisme gameplay yang benar-benar
kurang bisa tergambarkan dengan baik. Terutama untuk pertarungan Pokemon dan
adegan saat Pokemon berevolusi. Padahal, khusus untuk adegan di evolusi di gim
dan animasinya, bisa dibilang sebagai salah satu momen yang benar-benar magical. Akan tetapi, di film ini, hal
itu terasa biasa saja. Apa-apaan Magikarp evolusi jadi Gyarados cuma dengan
cara gitu doang. LOL.
Well,
secara keseluruhan, film ini tetap lumayan bagus untuk ditonton. Terutama oleh
keluarga. Jadi, meski ada beberapa kekurangan (terutama akan terasa sekali bagi
penggemar berat Pokemon), film ini akan tetap menarik ditonton oleh para
penonton awam. Apalagi dengan adanya kejutan terkait Pikachu dan Ryan Reynolds.
Hehehe.
Berdasarkan IMDb, film ini mendapat
skor 7,1. Sementara menurut Tomatometer-nya Rotten Tomatoes, film ini hanya
mengumpulkan nilai 64%. Dan kalau menurutku (btw pacarku juga sepemikiran terkait penilaian ini), skor film ini
adalah 7,5. Eh iya, untuk mendapatkan pengalaman lebih baik, nontonnya sih
harusnya yang 3D. Sekiaaaan. Can’t wait
for the next live-action Pokemon movies.....maybe....
Pika!!! Pika!!! Pika!!! || Sumber: publicfigure.com |
Your Pika-writer,
Dedy Setyawan
***Einaym Petuhoth***
Comments
Post a Comment