How To Train Your Dragon 3
Happy New Year, everyone🎉🎉🎉
Is it late? I’m so sorry because
I’ve been being very busy right now.
And here it is..... a movie review
of How To Train Your Dragon 3
Film ketiga dari trilogi How To
Train Your Dragon ini bertajuk The
Hidden World. Film animasi dari DreamWorks ini sempat mengalami berulang
kali perubahan jadwal tayang karena beberapa alasan. Akhirnya, film ini bisa
ditonton di bioskop Indonesia pada tanggal 9 Januari 2019. Berdasarkan IMDb, film ini mendapatkan rating
sebesar 8,2 dari 10. Sementara itu, berdasarkan Rotten Tomatoes, film ini mendapatkan skor 100% pada Tomatometer
dengan rating 7,2/10. Wow, it’s a
wonderful movie, isn’t it?
Aku sebenarnya bukan penggemar dari trilogi
HTTYD. Aku juga belum pernah nonton film pertama dan keduanya secara full. Jadi, review kali ini anggap saja ulasan dari penonton awam yang hanya
menyaksikan film ini tanpa mengikuti jalan cerita film-film sebelumnya.
Hehehehe.
Yeah,
film ini dibuka dengan penyelamatan naga-naga yang tertangkap oleh para pemburu
naga. Penyelamatan ini tentu saja dilakukan oleh Hiccup (Jay Baruchel) dan
Toothless beserta dengan squad-nya.
Ketika penyelamatan, ternyata ada satu naga yang masih terperangkap. Naga itu
ternyata adalah seekor Night Fury betina yang nantinya di dalam film ini dinamai
dengan Light Fury (karena berwarna putih) oleh Astrid Hofferson (America
Ferrera). Dari sinilah, alur cerita dari film ini dikembangkan.
Light Fury (My favourite dragon) || Sumber: wikia.com |
Pengembangan
cerita juga didukung dengan masalah yang dihadapi penduduk Berk karena
membludaknya jumlah naga di Berk. Membludaknya jumlah naga ini karena setiap
kali penyelamatan naga dilakukan, naga-naga tersebut pasti akan dibawa ke Berk.
Oleh karena itulah, akhirnya Hiccup (selaku pemimpin baru Viking Berk) berinisiatif
untuk menemukan dan memindahkan warga dan para naga ke tempat yang bernama The
Hidden World. Langkah ini juga diambil untuk menghindari serbuan para pemburu
naga.
Perjalanan
Hiccup dan warga Berk ternyata tidak berjalan mulus. Mereka harus dihadapkan
dengan pertarungan melawan para pemburu naga yang kini menyewa jasa Grimmel The
Grisly (F. Murray Abraham). Film ini pun kemudian berjalan dengan begitu
dinamis dengan menyajikan drama persahabatan(antara Hiccup dengan Toothles
serta antara Hiccup dengan teman, keluarga, dan warganya), percintaan (antara
Toothless dengan Light Furry), sekaligus peperangan yang epic. Dari segi cerita, film ini tentu tidak akan membuatmu bosan.
Apalagi, ada banyak kejutan cerita di dalamnya.
Menurutku,
film ini banyak mengajarkan nilai kehidupan. Mulai dari ujian persahabatan,
keberanian untuk keluar dari zona nyaman, merelakan seseorang atau sesuatu demi
kebahagiannya, dan lain sebagainya. Jadi, film ini emang lebih cocok disebut
sebagai film keluarga. Selan itu, animasi yang digunakan juga terbilang keren
banget. Apalagi kenampakan di Hidden World yang benar-benar penuh warna dan
mempesona.
Sedikit Keindahan Hidden World || Sumber: cbr.com |
Selain
itu, seperti yang sudah kupaparkan, jalan ceritanya begitu dinamis. Sepanjang
film ini, aku juga sempat nangis sih waktu ngelihat momen perpisahan warga Berk
dengan para naga kesayangan mereka (termasuk Hiccup dengan Toothless). Mungkin
inilah yang dinamakan bittersweet
goodbye. Menyakitkan tapi harus dilakukan demi tercapainya kebahagiaan.
Huhuhu. Jadi ingat(mantan) naga di filmnya. Hihihi.
"There is a good in a goodbye😢" || Sumber: YouTube |
Kalau
untuk kekurangannya, mungkin bergantung ke selera aja sih ya. Kalau untuk
animasi, aku lebih suka yang berbau princess
dan fairytale banget gitu.
Hehehe. Selain itu, aku sih sebenarnya berharap banget bisa dengar lagunya Ed Sheeran yang berjudul Castle On The Hill di film ini.
Alasannya, karena aku jadi tertarik pengen nonton ya karena lagu itu ada di trailer-nya HTTYD 3. Akan tetapi, sayangnya,
lagu itu hanya diperdengarkan instrumentalnya mendekati penghujung film. But, it’s not a big deal. Film ini tetap
layak kalian tonton. Apalagi kalau nyari tontonan yang cocok buat keluarga.
Eh
iya, salah satu kesan kuat dari film ini adalah scene saat pernikahan Hiccup dan Astrid. Actually, I’m not interested in any Viking-thingy. Tapi, pernikahan
ala bangsa Viking dengan latar bersalju itu benar-benar mengagumkan. Jadi,
pengen cepat nikah ala-ala bangsa Viking jadinya. Hahaha.
Fan-art Pernikahan Hiccup dan Astrid || Sumber: stalktr.net |
Scene
lainnya yang tak kalah dramatisnya adalah waktu Hiccup beserta istri dan anak-anaknya
akhirnya bertemu lagi dengan Toothless beserta keluarganya. Ahh reuni yang
begitu menggemaskan dan menyentuh hati.
Yups,
begitulah review dari film How To
Train Your Dragon 3 ini. Untuk nilai, aku kasih 7,5. Sorry banget baru bisa posting sekarang nih. Padahal udah nyiapin
entri ini sejak tanggal 9. Tapi ternyata baru selesai sekarang. Hihihi.
See you 😁😁😁
Your well-trained writer,
Dedy Setyawan🐲
***Einaym Petuhoth***
Comments
Post a Comment