Road To Semhas



Halo semua!!!
Entry kali ini, aku pengen bahas seputar riweuh-nya persiapan buat pendaftaran semhas (seminar hasil) yang dijadwalkan terakhir pada hari Jumat, 11 Mei kemarin.


Ya, selama beberapa hari ini atau bahkan beberapa minggu terakhir ini, kesibukan terasa padat. Bahkan, lupa rasanya tidur dalam jangka waktu normal. Keadaan ini semakin memburuk mendekati tanggal 11 Mei.
Setiap hari, pasti disibukkan belajar materi untuk persiapan semhas dan kompre, editing dan revisi skripsi, dan ngoreksi laporan praktikum.
Puncak "kehebohan” terjadi pada tanggal 10 Mei dan 11 Mei. Hal ini karena naskahku belum benar-benar siap untuk dikumpulkan sebagai salah satu syarat pendaftaran semhas. Memang sih, bab 4 (pembahasan)ku masih perlu diperbaiki dan ditambah. But, it didn’t take a long time. Yang bikin lama itu malahan hal-hal printilan semacam lampiran, daftar isi, dan kawan-kawannya.
Benar saja, mulai Kamis malam hingga Jumat siang, naskahku baru jadi itu sekitar jam 13.30. Itupun masih ada kesalahan dan belum ngeprint.
Jadi, kenapa bikin lampiran itu lama? Yang bikin lama adalah perhitungan yang sangat banyak yang harus diklasifikasikan dan disajikan rapi dalam bentuk tabel. Selain itu, lampiran berupa gambar ternyata juga membuat Word jadi lemot banget. Jadi, harus benar-benar sabar. Tapi, aku udah pusing dan menggila kayak orang stress sih di kamar kos. Hahaha.
Akan tetapi, masalah tidak berhenti di lampiran saja. Setelah nge-update daftar isi dan daftar gambar serta daftar lampiran, eh tampilannya malah kacau. Mau dibenerin secara keseluruhan, rasanya gak mungkin. Karena waktu udah semakin mepet. Akhirnya sambil stres, aku pun pasrah. Yang penting formatnya udah lengkap lah (SEMOGA SAJA).

Jam 13.30 lewat, aku pun baru menuju ke kampus. Hatiku semakin was-was karena jalanan maceeeeeet bangeeeet. Apalagi aku belum nge-print naskahnya. Padahal, naskah yang di-print harus berjumlah 3 dengan format bolak-balik. Destinasi ojol yang awalnya kuatur untuk berhenti di fakultasku, akhirnya aku minta ijin ke bapaknya buat nurunin aku di tempat print saja.
Udah nyampe tempat print, ternyata ANTRE. Dan benar saja, naskahku baru selesai sekitar jam setengah 4. Ya, hampir dua jam aku nungguin print-printan.
Di tempat print, saking stress dan kepikirannya, aku pun udah pasrah (sambil nyandar tembok) kalau seandainya aku gak bisa daftar semhas di semester ini 😭

Setelah naskah siap, aku pun lari-lari menuju TU jurusan. Untungnya, persyaratan administrasi udah lengkap. Jadi, tinggal ngumpulin berkas-berkas aja. Sesampainya di TU jurusan, ternyata rame banget. Bedanya adalah.... mereka ramai-ramai di sana buat nungguin pengumuman nama dosen penguji. Nah, sedangkan aku masih baru mau daftar.
Aku pun menghadap ke bapak (aku sih manggilnya Pak, tapi teman-temanku banyak yang manggil Mas) yang bertugas mengurusi pendaftaran semhas. Waktu mau daftar, aku disuruh nunggu agak lumayan sih. Tapi, aku sadar diri kok. TU-nya belum nutup aja, aku udah bersyukur.

“Kok daftarnya ketinggalan, le?”
“Iya Pak. Tadi masih lama di tempat print.”

Karena agak linglung, capek, dan gak percaya karena akhirnya sempat daftar juga, aku pun duduk bareng teman-temanku. Sebenarnya, aku gak ada gambaran sih kenapa aku nungguin di sana karena aku kan baru daftar. Jadi, mungkin prosesnya agak lama. Tapi, aku tetap bertahan nunggu di sekitaran TU karena sama bapak itu disuruh nunggu dan menghadap lagi. Ya, pikirku untuk menyelesaikan administrasi pendaftaran.

And ta...daaaaa...
Akhirnya nama dosen penguji sudah selesai di-plotting oleh Sekretaris Jurusan. Aku sih sebenarnya gak terlalu terburu-buru untuk tahu karena aku kan baru daftar. Eh ternyata, beberapa saat kemudian, aku pun juga udah dapat dosen penguji.
Dan.... dosen pengujiku adalah Bapak Dekan.
Gak ada gamnbaran bagaimana bapaknya kalau nguji. Tapi, setiap teman yang tahu siapa dosen pengujiku, mereka auto bilang kalau enak bisa dapat bapaknya sebagai dosen penguji.
Ya, itu jadi sugesti positif deh buat aku. Semoga lancar sampai hari pelaksanaan semhas, kompre, wisuda, dan seterusnya deh.

Selama riweuh-nya pendaftaran semhas kemarin, ada hal yang kusadari lagi untuk kesekian kalinya. Ya, saat ada dalam kondisi genting dan saat ada dalam kondisi dimana semua orang memiliki ego untuk kepentingannya msing-masing, kau akan mengetahui siapa yang benar-benar sahabatmu.
Ya, aku bersyukur karena aku punya orang-orang seperti itu. Mereka benar-benar perhatian nanyain dan ngajakin aku makan (aku memang belum makan dari pagi dan baru sempat makan itu waktu malam setelah ngasisteni Ujian Akhir Praktikum dan itu sekitar jam 9 malam dan perutku sudah mules gak karuan karena mag-nya kambuh), nyemangatin aku, dan nyuruh aku segera buru-buru daftar. Aku berterimakasih sekali atas dukungan moril itu. Tapi, karena pikiranku lagi gak jernih waktu itu (karena ada beberapa masalah pribadi yang lumayan berat dan skripsi), aku malah agak ngerasa terganggu. Aku minta maaf banget ke kalian kalau responku malah menyebalkan. I didn’t really mean it.
Hmmm.... siapa sih orang-orang baik itu??? Ahhh... rahasia deh. Cukup aku yang tahu dan mengingat kebaikan mereka dan semoga Tuhan membalas kebaikan mereka berlipat-lipat ganda. Aamiin.

Sekian dulu ceritanya. Doakan aku semoga dilancarkan ya dalam meraih gelar sarjana.
SEMANGAAAAT!!!


Your (future bachelor) writer,




Dedy Setyawan




***Einaym Petuhoth***

Comments

Popular posts from this blog

Film Bertema Okultisme Bagian Kedua