Kukejar, Kau Berlari ~ Kupergi, Kau Kembali
You said
This would never end
But I want you for more than just my friend
Yeah
This would never end
But I want you for more than just my friend
Yeah
You keep
running
I'm still falling
You don't know this
It's something new my hearts discovered
You keep running
I'll keep calling
Till you notice
You see friends, but I see lovers
I'm still falling
You don't know this
It's something new my hearts discovered
You keep running
I'll keep calling
Till you notice
You see friends, but I see lovers
What is it I'm dreaming of?
Huft. Beberapa waktu belakangan ini terasa begitu
sibuk, padat, dan hectic. Ya,
persiapan buat semhas menjadi alasannya. But,
I’m enjoying it. Meskipun kadang ngerasa capek dan stress juga sih. Hehehe.
Doain ya, semhasku tanggal 28 Mei berjalan lancar. Btw, tanggal itu semakin spesial karena di tanggal 28 Mei itu
sekaligus ulang tahunnya.....
Hehehe. Ada deh😍
Jadi, pada postingan kali ini, aku mau ngajak kalian
diskusi tentang “orang yang suka tarik ulur”. Pernah gak sih kalian punya
pengalaman dengan orang seperti itu???
Hmmm... mungkin kita bahas dulu tentang “orang yang
suka tarik ulur” itu.
Menurutku, “orang yang suka tarik ulur” itu adalah...
Orang yang sikapnya tampak berubah-ubah secara kontinu.
Suatu waktu, dia tampak begitu berperasaan, menginginkanmu, perhatian, dan
membuatmu merasa menjadi prioritas. Akan tetapi, di waktu yang lain dia akan
tampak tak membutuhkanmu, sangat tak menginginkanmu, dan abai akan kehadiran
dirimu.
Hal ini tentu akan semakin parah situasi dan
kondisinya apabila kau memiliki rasa spesial untuk orang seperti itu. Ya...
rasa suka, tertarik, bahkan mungkin jatuh hati.
Kenapa begitu??? Karena perasaanmu akan secara kontinu
merasakan naik-turun seiring dengan perubahan sikapnya. Suatu waktu, kamu akan
merasa kalau dia menerimamu sebagai bagian istimewa dalam hidupnya. Akan tetapi,
pada waktu lain dia akan membuatmu merasa terabaikan dan terbuang.
Segalanya akan semakin memburuk lagi apabila definisi “orang
yang suka tarik ulur” itu ditambah menjadi orang yang suka hilang-muncul. Dang!!!! Kau makin akan semakin gila
dibuatnya. Saat kau benar-benar merasa spesial dan telah menerima kepastian, eh
tiba-tiba dia ngilang aja. Kepastian yang rasanya baru digenggam, akan hilang
seketika. Lenyap. Tanpa bekas.
Parahnya lagi, seringkali “orang yang suka tarik ulur”
itu merasa tak ada yang salah dengan sikapnya seperti itu. Saat kita sudah
berusaha semaksimal mungkin memperjuangkannya, dia malah nampak pergi menjauh
pada akhirnya. Akan tetapi, saat kita sudah mulai menata dan memperbaiki hati
serta mulai bergegas pergi, dengan seenaknya dia malah kembali. Kembali menghancurkan pertahanan hati dan
mengobrak-abrik situasi yang telah terkendali.
Hmmm tapi deskripsi situasi di atas juga memiliki
beragam alasan yang menyebabkan hal itu terjadi sih. Mulai dari kita yang
gampang baper, dia yang memang baik ke semua orang, dianya yang tidak tahu
diri, kitanya yang suka menyiksa diri, atau memang keadaan yang membuat kita
tak seharusnya bersama dengan dia.
Yaaaa... semua terjadi karena sebuah alasan. Kasusnya bisa
bervariasi dan penyelesaiannya juga sudah menjadi hak pribadi setiap orang yang
mengalaminya.
Tapi, menurut kalian, haruskah kita tetap bertahan berada
di dekatnya dengan kondisi yang tak memungkinkan untuk bersama? Kalau iya,
bagaimana dengan kemungkinan rasa tersiksa dan sakit hati yang mungkin timbul?
Ataukah sudah sepantasnya kita pergi menjauh dari
kondisi seperti itu? Kalau iya, pantas dan sanggupkah diri ini kehilangan orang
yang dirasa begitu berharga?
Atau ada jalan keluar lainnya?
Tell me if
you know 🙏
Oh iya, tulisan bergaris miring di awal entry ini adalah penggalan lirik dari
lagunya Westlife yang judulnya You See Friends (I See Lovers). Coba deh dengerin, dijamin suka. Apalagi
ada killing part-nya Mark Feehily. GOSH!!! I DO LOVE HIM.
Tapi hati kalian harus kuat ya. Soalnya lagunya
tentang friendzone gitu. Nanti kalian
ingat dengan friendzone, brotherhood zone, atau kakak-adik tingkat
zone kalian. Wakaka.
Your lovely writer,
Dedy Setyawan
***Einaym Petuhoth***
Comments
Post a Comment