Pengalaman Seleksi Beasiswa LPDP: Seleksi Administrasi
Halo
semua πππ
Ah
lamaaaaa banget gak ngisi blog nih. Kayaknya, harus mulai kembali nulis lagi
nih sebelum blognya penuh sarang laba-laba. Huehuehue.
Mungkin
untuk menandai kembali aktifnya nulis di blog, aku bakal berbagi cerita seputar
pengalaman mengikuti seleksi beasiswa LPDP. Pada entri ini, aku mau berfokus
cerita tentang kenapa sampai akhirnya memutuskan untuk ikut seleksi beasiswa
LPDP dan pengalaman tentang proses seleksi administrasi. Yep, kita mulai saja
yaa sheyeeeng π
Awalnya,
aku sempat mengurungkan niat untuk melanjutkan ke S2. Alasannya karena emang
belum punya dana untuk lanjut dan sebagai anak sulung, pengen kerja dan
ngebantu keluarga dulu. Selain itu, di awal tahun sebenarnya aku sempat di
kondisi terpuruk karena gak diizinin untuk ngambil kerjaan yang sudah diingini
dan diperjuangkan. And it was not only
one, but two chances. Jadi, ya benar-benar agak berantakan banget sih ritme
hidup. Bahkan udah kayak kehilangan ambisi dan impian untuk menata masa depan. That was really a lowest state of myself.
Saat-saat di mana aku merasa gak bisa nge-achieve
apapun. Saat-saat di mana aku ngerasa jadi manusia gagal. Saat-saat di mana aku
ngerasa jenuh dengan hidup. Pokoknya benar-benar gak bagus banget deh
mentalitasku waktu itu. Hehehe.
Tapi
seiring waktu berjalan, semangat itu mulai muncul lagi. Motivasi dari ngelihat
kakak tingkat dan rekan sesama tentor yang jadi awardee LPDP lumayan cukup mengilhamiku. Semangat itu semakin
mantap setelah akhirnya ada kejadian besar yang cukup mengubah hubunganku dengan
keluargaku. Akhirnya dapat izin untuk berjuang buat LPDP setelah berjuang untuk
berkomunikasi dengan keluarga. Hehehe. Tambahan pula, salah satu resolusi untuk
tahun ini untuk membuka hati bagi orang baru juga terkabulkan. Dan, orang spesial
itu juga sangat berperan penting di perjuanganku dapat beasiswa LPDP. Thanks, hon πππ
Okay,
lanjut ke cerita tentang seleksi administrasi nih. FYI, aku ngambil program Magister Dalam Negeri, jalur Afirmasi untuk Alumni Bidikmisi dan dalam keadaan belum punya LoA. Jujur, persiapanku berasa
kurang banget. Hal ini dikarenakan lagi sibuk ngajar bimbel intensif untuk
persiapan UTBK dan durasi pendaftaran yang relatif singkat. Aku beneran mulai
fokus untuk persiapan seleksi administrasi LPDP ini mungkin kurang lebih 5-7
hari aja. Mulai dari nyiapin berkas kayak surat keterangan sehat dan bebas
narkoba hingga rencana studi dan proposal studi. Tbh, sebenarnya aku berasa kurang puas dengan rencana studi dan
proposal studi. Tapi di saat itu, itu adalah rencana studi dan proposal studi
terbaik yang kubuat .
Aku
baru bisa submit berkas-berkasku itu di hari terakhir penutupan pendaftaran.
Alasannya, ya karena emang baru selesai. Selain berkas-berkas yang harus
dilengkapi, isian di akun pun tak kalah banyak. Luar biasanya, di hari terakhir
itu, aku harus lumayan ngerombak rencana studi dan proposal studi karena ada
penyesuaian pilihan jurusan dan kampus. Asliiii hectic banget deh tuh. Sampai si ibu komentar, “Duh benar-benar gak
bisa diganggu ya Mas Dedy.” Padahal, itu adalah hari-hari menjelang lebaran
juga. Jadi, sebenarnya, di rumah pun lagi riweuh. Setelah merasa sudah selesai,
akhirnya submit deh. Berasa lega sih,
dan yaaa udah pasrah aja sama hasilnya.
14
Juni 2019 akhirnya tiba. Mulai dari pagi, beneran rutin deh cek web tapi belum
ada kabar juga hingga malam. Akhirnya, setelah selesai ngajar, rebahan deh tuh
sambil nunggu pengumuman dan nge-refresh
webnya terus menerus. Sebenarnya, aku udah mau mutusin untuk ngelihat
pengumumannya besok hari aja. Eh, tapi si pacar juga terus-terusan nanya dan
ikut nungguin. Alhamdulillah, yang ditunggu tunggu pun keluar juga. Kayaknya
sekitar jam 9 an malam lebih deh pengumumannya keluar dan hasilnya pun positif.
Alhamdulillah lagi.
Meskipun
seleksi administrasi kadang terkesan mudah dan sepele, aku juga sempat khawatir
gak lolos. Ya, tentu saja karena aku merasa kurang puas dengan persiapanku yang
mepet banget. Yang namanya kemungkinan, pasti selalu ada. Entah itu baik atau buruk.
Mungkin
saran buat teman-teman yang nantinya mau ikut LPDP, persiapin benar-benar deh
berkas-berkasnya. Kalau bisa dari jauh-jauh hari karena kayak sertifikat bahasa
kan gak bisa hanya dalam waktu sehari dua hari ngedapatinnya. Untuk jalur afirmasi alumni Bidikmisi, berkas yang kusiapkan waktu itu adalah ijazah S1, transkrip nilai, surat rekomendasi dari dosen (bisa juga dari tokoh masyarakat atau atasan di tempat kerja), surat pernyataan bermaterai, KTP, surat keterangan sebagai penerima Bidikmisi, proposal dan rencana studi, sertifikat bahasa asing, surat keterangan sehat dan bebas narkoba. Semua berkas itu dalam bentuk softcopy. Biasanya ada sedikit perbedaan persyaratan untuk setiap jenjang ataupun jalur. Jadi, lebih aman untuk selalu meng-update info terbaru yang dirilis oleh LPDP. Selain harus mempersiapkan berkas dengan baik, usahakan
apa yang tertulis di rencana studi dan proposal studi benar-benar berdasarkan
apa yang diingini dan benar-benar dipahami. Jadi, buat persiapan wawancara
nanti, gak bakal terlalu pusing. Terakhir, banyakin doa dan usahain agar pola
pikir tetap positif yaaaa. Insyaallah Tuhan akan menghargai kok perjuangan yang
udah kita lakukan.
Yep,
sekian dulu nih ceritanya. Maapin yak kalau kurang asyik. Cerita-cerita
berikutnya seputar LPDP bakal dibuat lebih asyik kok. Hihihi tungguin. Doain juga
yaaa semoga jalan yang kurencanakan ke depannya bisa lancar. Semoga Tuhan juga
selalu memberkati kalian juga.
See youuuuuπ
Your lovely writer,
Dedy Setyawan
***Einaym Petuhoth***
Comments
Post a Comment