Enakan Ngajar Yang Mana???



Huft. Udah Maret aja nih. Time runs so fast. WAIT!!! Time flies so fast will be more suitable. LOL.
Ahhh bulan Februari terlewati begitu saja tanpa ada entri. I couldn’t manage my time so well back then. Tapi, Maret ini sepertinya postingannya bakal dibanyakin sebagai penebus dosa bulan lau.
*ceilah penebus dosa😁😁😁


Nah, kali ini aku mau berbagi cerita nih seputar pengalamanku bekerja sebagai tentor full time di sebuah lembaga bimbingan belajar di Jember. Aku mau nyeritain sebenarnya ngajar itu enak gak sih? Dan... enakan ngajar siapa? Apa? Kenapa? Bagaimana?

Kuy ah langsung mulai aja😉
Sumber: The Conversation


Nah, jadi selama ngajar di Jember ini, aku udah pernah merasakan hampir segala jenis kelas dengan berbagai karakter murid dan beragam pelajaran. Aku pernah ngajar kelas reguler yang isinya anak SD, SMP, dan bahkan SMA. Aku juga pernah ngajar kelas persiapan olimpiade Fisika SMA untuk OSN tingkat Kabupaten (atau lebih sering disebut sebagai OSK). Aku pun juga masih ngajar untuk kelas persiapan SBMPTN. Kalau untuk mata pelajaran, rasanya hampir semua udah pernah kucobain deh. Hahahaha.

Pertama, aku mau bahas tentang ngajar kelas reguler. Untuk ngajar kelas ini, dibutuhkan kesabaran dalam menghadapi karakter murid yang beragam dan juga harus persiapan untuk ngejawab pertanyaan apapun yang mereka ajukan. LOL. Kalau berdasarkan pengalamanku sih, kesulitannya ngajar kelas regular itu adalah ngajar anak SD. Ummm… anak SD itu agak susah “buka hati” untuk orang yang baru dikenalnya. Bahkan, beberapa bisa jadi pemalu banget dan takut. Nah, kalau udah gini, butuh kesabaran untuk ngedeketin mereka. Kalau mereka udah percaya kita sebagai teman belajar dan pengajarnya, mereka bakalan bersikap menyenangkan kok. Tapi ya, tetap harus ingat kalau anak kecil itu punya pemikiran dan perilaku unik. Jadi, tentor harus bisa menempatkan diri.
Kesulitan lain adalah gimana caranya agar mereka tidak gampang bosan belajar. Apalagi anak zaman sekarang itu mudah terdistraksi oleh HP. Jadi, ya triknya kalau mereka capek mau istirahat, tidur, atau main gim, ya dikasih waktu dulu untuk itu. Nah, kalau dirasa udah cukup, baru deh diajak untuk belajar lagi. Oh ya, ada satu lagi nih kesulitannya. Kelas regular itu cenderung random terkait pelajaran apa yang akan dibahas. Tergantung request dan kebutuhan murid. Jadi, kita harus mempersiapkan diri untuk segala jenis pertanyaan yang beragam itu. Untung ada internet. Kombinasikan aja antara pengetahuan yang dimiliki dan ketersediaan internet. BOOM. Masalah selesai. Hehehe.

Kedua, kita bahas kelas olimpiade. Aku baru kali ini dipercayakan untuk ngebimbing kelas olimpiade. Kesan kuat yang kudapatkan dari ngajar kelas ini adalah bahwa pengetahuanku tentang Fisika masih cetek banget. Secetek parit di belakang rumah. Wkwkwkwk. Materi olimpiade (dalam hal ini Fisika) memang tergolong susah banget. Jadi, susahnya bukan hanya di saat tentor harus memahami materi yang disampaikannya. Akan tetapi, tentor juga harus bisa mengomunikasikan materi agar bisa dimengerti oleh siswa. Karena hal ini, dalam setiap sesi, bisa ngejelasin satu soal aja itu udah nilai plus banget. Hahaha. Untungnya, kelas kemarin lumayan suportif sih. Anak-anaknya menyenangkan dan antusias. Saat entri ini dibuat, belum ada pengumuman OSK. Tapi, aku sangat berharap mereka bisa dapat hasil yang terbaik. Kalau ke depannya, diminta ngajar kelas olim lagi, kayaknya aku harus semedi dulu biar sakti. Hahahaha.

Ketiga (sekaligus yang terakhir), yaitu kelas SBMPTN. Kelas ini terbilang relatif bisa di-handle dengan baik lah. Kebetulan, aku dipercaya sebagai PJ (Penanggung Jawab) untuk kelas ini. Nah, sebenarnya kesulitan muncul karena posisi PJ ini. Hal ini karena aku harus nyiapin soal untuk dibahas dan memastikan kehadiran tentor untuk setiap mata pelajaran terkait. Paling membingungkan itu kalau tiba-tiba tentornya konfirmasi gak bisa hadir. Otomatis, aku lah yang harus menggantikannya. Ya, kalau aku udah prepare sih, it’s not a big deal. Tapi, kalau aku belum persiapan, duh malah jadi beban. Ya, kan harusnya tentor bisa ngajar secara maksimal. Kalau misal gak ada persiapan, kan jadi gak maksimal. Huhuhuhu.
Enaknya ngajar kelas SBMPTN ini adalah anak-anaknya yang bisa dianggap teman. Ya soalnya umurnya kan gak terlalu jauh-anggap aja begitu, huehue-. Jadi, ya berasa asyik sih. Mungkin di awal-awal masih agak diam-diam dan malu-malu, tapi sekarang mereka nyebelin. Hahaha #candaaa. Tambah senang itu kalau punya murid yang KPOPERS juga. Berasa nemu orang yang bisa mengerti kita dan nyambung kalau ngomongin KPOP. Hahahaha. Ya, kalian tahu kan kalau aku emang KPOPERS😁

Ya, begitulah sedikit gambaran tentang pekerjaannku ngajar. Segala sesuatu pasti ada plus minusnya. Yang terpenting, bagaimana kita mengambil hikmah dan pembelajaran dari hal tersebut. Sampai ketemu di entri berikutnya yaaaa. Kayaknya bakalan banyak entri tentang review film nih beberapa waktu ke depan

Thank you for reading this😘😘😘




Your lovely tentor,



Dedy Setyawan




***Einaym Petuhoth*** 

Comments

Popular posts from this blog

Film Bertema Okultisme Bagian Kedua