Meet The Nun




“God ends here”

Ya, itulah kalimat yang akan kalian temui saat menonton film The Nun. Bagi para penggemar film horor di Indonesia, patut berbahagia karena film The Nun ini rilis lebih awal di Indonesia daripada di USA. Di Indonesia, film ini sudah dirilis sejak tanggal 5 September 2018 sedangkan di USA, film The Nun baru akan dirilis hari ini (7 September 2018). Kalau kalian tanya alasannya kenapa film ini kok dirilis lebih dulu di Indonesia, mungkin karena jumlah masyarakat Indonesia yang banyak dan gemar nonton film. Ini sih sebenarnya trik pemasaran yang bagus karena kalau film ini dapat review atau komentar yang bagus dari penonton Indonesia, pasti akan membuat banyak orang lain merasa penasaran dan pengen nonton juga. Ya, istilahnya udah recommended lah.
Nah, kali ini aku mau nge-review film ini supaya bisa jadi referensi buat kalian juga. Kalau nanti kalian punya pendapat lain atau ingin melengkapi review-ku, jangan sungkan untuk ngasih tahu.
Yuk mulai!

Sumber: thefineartdiner.blogspot.com


Film The Nun merupakan spin off dari Film The Conjuring. Untuk latar waktunya, cerita dalam film The Nun ini merupakan cerita yang terjadi sebelum film-film dalam Conjuring Universe lainnya, tepatnya film ini berlatar tahun 1952. Supaya lebih mudeng, nih kukasih penggambaran timeline-nya.

Timeline Conjuring Universe || Sumber: JUMPCUT ONLINE

Menurut IMDb, film The Nun menceritakan tentang seorang pastor bernama  Anthony Burke atau Father Burke (diperankan Demian Bichir) dengan masa lalu menyeramkan yang menghantui dan seorang novisiat atau Suster bernama Irene (diperankan Taissa Farmiga) yang belum mengambil final vows-nya yang diutus oleh Vatikan untuk menyelidiki peristiwa bunuh diri yang dilakukan oleh seorang biarawati muda di sebuah biara yang sangat tertutup di daerah Rumania. Dalam perjalanannya nanti, mereka akan dibantu oleh seorang penduduk desa yang menemukan jasad biarawati muda tersebut. Penduduk itu bernama Frenchie alias Maurice (diperankan oleh Jonas Bloquet).
Menurutku, film The Nun terbilang cukup seram. Bahkan, sejak awal film, penonton sudah dibuat ketakutan. Selain itu, latar tempatnya yang mengambil lokasi di sebuah kastil di Rumania, benar-benar mendukung nuansa gelap dan seram dari film ini. Aset menyeramkan lain dari film yang berdurasi kurang lebih 96 menit ini tentu saja adalah karakter iblis biarawati yang bernama Valak (diperankan oleh Bonnie Aarons), beberapa sosok mayat hidup dan hantu biarawati, musik khas yang menyeramkan, jump scare,dan eksorsis. Oh ya, film ini dimulai dan diakhiri dengan cuplikan yang berkaitan dengan film The Conjuring 2. Akan tetapi, meskipun kalian belum nonton film The Conjuring 2, gak bakalan terlalu kesulitan kok untuk memahami jalan cerita film The Nun. Ngomongin jalan cerita (storyline), film The Nun termasuk film horor yang memiliki storyline lumayan bagus dan berkembang. Jadi, kalau kalian pengen nonton film horor yang emang seram dan punya plot yang relatif bagus, maka kalian harus nonton film ini.
Selama nonton film The Nun, aku merasa puas dengan pemilihan cast-nya karena semuanya terasa cocok dan good-looking.  Hehehe. Sebagai contoh, aku bakalan nunjukkin cast aktor dan aktris yang menurutku paling good-looking

Kiri: Jonas Bloquet pemeran Frenchie (Maurice); Kanan: Ingrid Bisu pemeran Sister Oana


Itu masih sebagian aja lho ya. Banyak cast lain yang juga menarik kok. Gak percaya? Buruan gih nonton.
Kalau untuk masalah kekurangan dari film yang disutradarai oleh Corin Hardy ini, menurutku adalah kurang runtut dan kurang jelasnya alur penglihatan (vision) yang dialami Suster Irene (nah Suster Irene ini emang diceritakan memiliki kemampuan spiritual untuk mendapatkan penglihatan). Bener deh, cukup bingung untuk memahami banyak biarawati yang tiba-tiba muncul dan berdoa kemudian ternyata mereka telah meninggal dan setelah itu, tiba-tiba saja mereka jadi seperti sosok yang jahat, dan lain sebagainya. Selain itu, saat mendekati adegan klimaks dari filmnya, terdapat adegan “Valak berendam” yang malah terasa agak lucu bagiku. Gara-gara itu, aku jadi gak terlalu takut ngelihat Valak. Hehehe.

The Swimming Valak || Sumber: Cat Meme tube

Terakhir, untuk film yang menghadirkan nuansa Katolik yang cukup kental ini, aku kasih nilai 7,2 Sebenarnya, ada yang protes ke aku sih karena ngasih nilai segitu padahal beberapa reviewer lainnya ngasih nilai di kisaran 8. Alasannya adalah meskipun aku suka karena film ini memiliki storyline yang lumayan bagus, tetapi gara-gara adegan “swimming Valak”, masih banyaknya jump scare (sehingga terkesan seperti film horor main stream), dan beberapa kekurangan yang telah kubahas sebelumnya, jadi aku cukup ngasih nilai 7,2 saja.

Sumber: pursuenews.com

Secara keseluruhan, aku merekomendasikan film ini untuk kalian tonton. Gak bakal nyesel kok.

“There’s a time for pray, there’s a time for action. And now, it’s time to take an action, son.” – Father Burke.



Your "kiss-of-life" writer,



Dedy Setyawan




***Einaym Petuhoth***

Comments

Popular posts from this blog

Film Bertema Okultisme Bagian Kedua