Review Film: A Quiet Place
Halooo ketemu lagi nih. Ceritanya lagi
produktif banget nih bikin postingan di blog. Hehehe. Karena memang ada
momennya aja sih. Oh ya, untuk postingan kali ini, aku bakalan ngebahas salah
satu film yang lagi ngehits dan banyak direkomendasikan oleh public figure dimana-mana. Kebetulan
tadi aku juga udah nonton filmnya (meski agak kepikiran karena tiket bioskopnya
naik banget harganya karena weekend+hari
libur nasional 😑).
Jadi, film yang akan ku-review untuk pertama kalinya di blog ini
adalah film A Quiet Place.
Sumber: IMDb |
Berdasarkan situs
IMDb, film yang berdurasi 1 jam 30 menit (alias 90 menit ini) dirilis pada
tanggal 6 April 2018. Film yang lokasi syutingnya dilakukan di Little Falls,
New York, USA ini disutradarai oleh John Krasinski yang juga turut berperan
sebagai salah satu karakter utama di film ini. Naskah film yang merupakan hasil
kerjasama antara perusahaan Platinum Dunes, Sunday Night, dan Paramount
Pictures ini ditulis oleh Bryan Woods dan Scott Beck.
Tagline
film ini yang menurutku dapat memancing rasa penasaran penonton adalah:
Rule
#1: Don't make a sound.
Rule
#2: Never leave the path.
Rule
#3: Red means run.
Sebenarnya ada
satu tagline lainnya yang berbunyi, “If
they hear you, they hunt you”.
Sebenarnya, dari
tagline itu, kita bisa dapat sedikit
gambaran terkait filmnya. Jadi, film ini berpusat pada kisah keluarga Abbott
yang terdiri dari Lee Abbott (John Krasinski) sebagai ayah, Evelyn Abbott
(Emily Blunt), dan ketiga anaknya yaitu Regan Abbott (Millicent Simmonds),
Marcus Abbott (Noah Jupe), dan Beau Abbott (Cade Woodward). Sebenarnya di
filmnya, keluarga ini bakalan kedatangan anggota keluarga baru, yaitu dedek bayi yang
ganteng.
#ups #sedikit_spoiler
Keluarga
Abbott tinggal di daerah New York dimana mereka harus tinggal dalam senyap
alias kesunyian. Tahu kenapa? Karena mereka hanya bisa bertahan hidup dengan
cara itu. Si “makhluk jahat” dalam film ini memang buta, tapi mereka sangat peka
sama yang namanya suara. Jadi, wajar lah ya tagline-nya
seperti itu. Oh ya, setiap kali melakukan perjalanan, mereka selalu tidak
menggunakan alas kaki dan berjalan di jalur yang telah diberi pasir (?). Kalau
sepemahamanku sih, kayaknya hal itu dilakukan agar tidak menimbulkan suara atau
setidaknya meminimalisir suara sehingga tidak memancing kehadiran makhluk kejam
itu.
Kalau
kalian udah pernah ngelihat trailer film ini, kisah yang menegangkan dimulai
saat adegan ini:
Sumber: netraja.net dan traileraddict.com |
Adegan tersebut
juga jadi salah satu penggerak alur dalam film ini. Keunikan dalam film ini
adalah hampir keseluruhan filmnya menggunakan bahasa isyarat. Masih tanya
kenapa? Kan gak boleh bersuara kalau masih pengen hidup. Hehehe. Jadi, film ini
ramah untuk ditonton teman-teman tuli dan tunawicara. Tapi seriously, dengan adanya film ini, aku semakin memahami kehidupan
teman-teman tuli. Kalau apa yang ada di film (hidup dalam senyap) itu jadi
kenyataan, sangat besar kemungkinannya aku bakalan stres. Alasannya adalah gak
ada hiburan berupa tontonan di TV atau Youtube, gak bisa teriak ataupun nangis
tersedu-sedu untuk meluapkan perasaan ataupun rasa sakit, dan banyak hal-hal
sederhana yang mustahil dilakukan. Contohnya adalah makan dengan peralatan
kaca, kentut (?), mandi, dan ngomong cinta serta nyanyiin lagu atau dengerin
ceritanya si doi *eh. Maaf ada bercandanya. Tapi, kalau kalian udah nonton,
kalian bakal paham betapa menderita dan putus asanya hidup dalam senyap.
Awalnya aku ngira film A Quiet Place
ini bergenre horor. Eh karena yang bikin seram ternyata bukan hantu, kayaknya
lebih cocok dibilang thriller deh. Tapi,
bisa juga sih dibilang drama juga. Buktinya, ada salah satu scene yang sukses bikin aku sama temanku
mewek nontonnya. Precious scene itu
adalah
Sorry
banget gak bisa jelasin lebih detail karena gak mau spoiler. Ya, meskipun tadi udah cerita lewat telpon ke seseorang
tentang hampir keseluruhan film ini. Hehehe. By the way, meskipun ending
film ini dibuat menggantung, tapi entah kenapa aku tetap merasa puas banget
dengan filmnya. Padahal biasanya aku benci ending
yang menggantung.
-Iyalah. Digantung
kan emang gak enak. Karena semua itu butuh kejelasan-
Aku SANGAT MEREKEMOMENDASIKAN kalian
nonton film ini. Alasannya adalah karena
film ini terbilang cukup sukses dan bagus. Kalau dari segi rating, film ini
dapat nilai 8,2/10 dari IMDb dan nilai 95% di Tomatometer-nya Rotten Tomatoes
(padahal situs ini biasanya susah ngasih nilai bagus dan reviewnya pedasssss
banget 😁). Bahkan di situs itu, film ini masuk jajaran Top Box Office
peringkat 1 (saat postingan ini dibuat) dengan penghasilan sebesar 50,2 juta
dolar pada saat tanggal perilisannya. Kalau menurut IMDb, per 12 April 2018,
pendapatan kumulatif di seluruh dunia untuk film ini mencapai sekitar 92,7 juta
dolar. WOW.
Jadi, jangan lupa nonton yaaa. Aku sih
sekarang berharap banget sekuel film ini segera dibuat. Kemungkinan besar
bakalan ada sekuelnya sih karena ada banyak hal yang masih perlu dijelaskan dan
bisa dikembangkan. Tadi pagi juga sempat baca artikel yang mengamini hal itu.
Yeee angin segar. Oh iya, tadi juga habis baca artikel bahwa pemeran suami
istri di film A Quiet Place ini diminta untuk membintangi film superhero. It’s gonna be awesome!!! Congratzzzz!!!!
Sekian dulu ya review filmnya, maaf kalau agak belibet karena ini pertama kalinya
nge-review film. Aku sangat terbuka
dengan kritik dan saran kalian. Sampai jumpa di postingan berikutnya yaaaaa. Kayaknya
sih besok bakal update lagi karena besok rencananya mau jalan-jalan. Hehehe.
Udah deh.
SEKIAN. TERIMA KASIH
Your lovely writer,
Dedy Setyawan
***Einaym Petuhoth"
Comments
Post a Comment