When A Woman Loves A Man



            Teruntuk wanita.
            Ya. Postingan ini dipersembahkan khusus untuk para wanita.
            Tapi, siapapun berhak membacanya kok.


            Jadi, kemarin (21 April) merupakan Hari Kartini. Ya, hari spesial untuk para kaum wanita karena hari itu merupakan peringatan akan kehebatan seorang pahlawan wanita, yaitu R.A. Kartini. Nah, sebagai salah satu upaya memeriahkan Hari Kartini, aku membuat postingan ini. Sebenarnya, ini postingan review lagu sih. Akan tetapi, ada yang spesial dengan lagu ini sehingga kukaitkan dengan para wanita.
            Teruntuk para wanita, kalian harus menyadari bahwa kalian itu sangat istimewa dan berharga. Aku sih lebih suka menyebutnya –PRECIOUS-.
            Ya, jadi lagu yang ku-review malam ini adalah salah satu lagunya Westlife yang berjudul When A Woman Loves A Man. Berdasarkan Wikipedia (nemu referensinya Cuma di Wikipedia :v), lagu ini sebenarnya sudah dibuat sejak tahun 1939 dengan komposer Bernie Hanighen dan Gordon Jenkins dan lirik yang dibuat oleh Johnny Mercer. Aku sih kenalnya lagu When A Woman Loves A Man versinya Westlife. Westlife sendiri merilis lagu ini pada tahun 2003 dalam album Turn Around.
            Penasaran sama liriknya? Nih kukasih tahu. Hehehe.
When a Woman Loves a Man
When the stars are in her eyes
And the sun is in her smile
The only moment in a life
That happens the same time
Is when a woman loves a man

She'll be a mother and a child
Sacrifice her days and nights
And no other will exists
She'll put life in every kiss
When a woman loves a man

And you'll be amazed how when
You're stumbling
She'll fight for you
And won't let you give in
She'll do all that she can
When a woman loves a man

A soothing breeze always blows
Somebody understands another soul
It's like the planets have aligned
Every sentence has a rhyme
When a woman loves a man

Oh, you'll be amazed how when
You're needing it
She'll fight for you
From the beginning to the end
And she'll do all that she can
When a woman loves a man

It's the greatest gift of all
Knowing that unconditionally
She'll catch you when you fall
Yeah, yeah, yeah, yeah
Oh, yeah
When a woman loves a man

When the stars are in her eyes
And the sun is in her smile
She'll be a mother and a child
But all at the same time
When a woman loves a man

She'll be your air,
She'll bring you life
She'll make me sacrifice
When a woman loves a man
            Dang!!!
            Kalian sudah baca liriknya? WOW, that was beautiful. Malahan, lebih cocok dibilang puisi.
            Dulu, waktu SMA, aku ngira lagu ini ya sama halnya dengan lagu-lagu cinta lain. Tapi, setelah baca liriknya. Aku jadi menginterpretasikan lagu ini secara lebih universal. Bagiku, lagu ini bisa didekasikan untuk semua wanita-wanita hebat yang dengan tulus memberikan cintanya dan berjuang untuk orang yang dicintainya. Bagi seorang lelaki, wanita-wanita hebat itu adalah ibu, saudari perempuan, istri, dan tentu anak perempuannya. Kalau untuk aku, karena belum berkeluarga, aku mendedikasikan lagu itu untuk ibu dan adik perempuanku.
            Kalau ngomong ibu, gak usah nanya panjang lebar. SHE IS THE BEST. Udah titik. Gak perlu ada embel-embel apalagi. Beliaulah yang paling peka dan mengerti apa yang dialami dan diinginkan anaknya. Contoh sederhana adalah saat krisis duit di perantauan. Tanpa perlu diminta, ibu itu pasti langsung peka. Entah tiba-tiba nanyain atau bahkan tiba-tiba udah ngasih kabar kalau udah transfer uang. Contoh lainnya adalah sewaktu aku lagi punya affair dengan seseorang. Duh, tiba-tiba pagi-pagi udah dikirimi SMS yang sangat panjang yang ngingatin aku dengan prioritas kuliahku. Mantap abis lah pokoknya. Kalau ngomongin perjuangan beliau, gak ada habisnya rasanya. Intinya, suatu berkah terbesar menjadi anak beliau.
            Kalau ngomongin saudara perempuan, aku punya adik perempuan. Kedekatan emosional kami cukup terjalin baik karena waktu dia masih bayi, aku sudah cukup gede buat bantuin ngerawat. Selayaknya adik perempuan lainnya, dia anak yang manja dan suka nempel sama abang tertuanya ini. Dia juga rajin nanyain kapan abangnya pulang kampung dan dia juga yang paling tahu gimana caranya ngegodain abangnya ini. Ahh.. terharu rasanya menceritakan dua sosok wanita terbaik dalam hidupku.
            Ya...
            Doaku untuk dua orang yang berharga itu adalah agar mereka dapat melihat kesuksesan dan merasakan bersama-sama kebahagiaan yang kuusahakan untuk mereka. Bahkan, jika nanti saat berpisah telah tiba, aku ingin mereka dulu lah yang melepaskanku. Karena... rasanya tak akan kuat jika aku yang merelakan mereka terlebih dahulu.
            By the way, jadi kurang ngebahas lagunya secara mendalam. Tapi gak apa lah. Toh lagu yang indah bisa didefinisikan secara sederhana. Misalnya saja, tulisan ini.

            For any men, whatever your sexual orientation is,
            Jika kau sudah memutuskan untuk mengemban amanah, yaitu seorang wanita dalam hidupmu, pastikan kau menjaganya dengan sepenuh hati. Karena wanita itu begitu berharga bagi keluarganya. Sungguh kebanggaan jika kau bisa bersama dengan sosok berharga yang begitu dicintai keluarganya itu.
            Jauhi hal-hal yang dapat menyakitinya bahkan menghancurkan hidupnya. Jujurlah pada dirimu sendiri.
Jika kau masih suka bermain atau tidak ada niatan sedikit pun untuk mengemban amanah itu, go get a life!!! Get your own happiness. Dan jangan sampai merusak wanita. Jadi, jika kau memang belum siap mengemban amanah itu, sebaiknya jangan paksakan dirimu. Akan tetapi, jika kau memang sudah siap dan memutuskan untuk merengkuh kebahagiaanmu, lepaskan dan ikhlaskan segala hal yang menghambat dan membuatmu menjadi pribadi yang tak setia pada wanitamu.
Dan teruntuk para wanita yang semenjak dilahirkan sudah menjadi sosok yang hebat, ingatlah bahwa kalian berharga. Jadi, bersikaplah sebagaimana “berharga” itu semestinya. Kalian hebat dan kalian punya peranan penting dalam pengembangan dan kemajuan umat manusia.
Terakhir... aku ingin mengucapkan SELAMAT HARI KARTINI wahai wanita-wanita hebat di luar sana. Terimakasih untuk ibu, adik perempuanku, saudara dan kerabat perempuanku, teman dan sahabat perempuanku, guru-guru wanitaku yang hebat, dan untuk semua wanita yang telah mengisi cerita hidupku. Semoga Tuhan senantiasa memberkati kalian dan semoga Tuhan juga berbaik hati memaafkan dosa dan kesalahan yang mungkin saja aku lakukan terhadap kalian. Aamiin.




Your lovely man,




Dedy Setyawan




***SELAMAT HARI KARTINI***
***Einaym Petuhoth***

Comments

Popular posts from this blog

Film Bertema Okultisme Bagian Kedua